Halaman

Sabtu, 28 Desember 2013

Alasan Pria Memakai Emas


Mengapa Pria Dilarang Memakai Emas ?
Atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui
pori2 dan masuk ke dalam darah manusia. Jikaseorang
pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam
jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan
yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom
emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan
sebutan migrasi emas).
Dan apabila ini terjadi dalam jangka waktu yang lama,
maka akan mengakibatkan penyakit Alzheimer sebab jika
tidak di buang maka dalam jangka waktu yang lama atom
emas dalam darah ini akan sampai ke otak dan memicu
penyakit alzheimer.
Alzheimer adalah suatu penyakit dimana orang tersebut
kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta
menyebabkan kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukan
penuaan normal,tetapi merupakan penuaan paksaan atau
terpaksa.salah seorang yang terkenapenyakit alzheimer
adalah charles bronson, ralph waldo emerson dan sugar
ray robinson.
Sedangkan, mengapa Islam memperbolehkan wanita untuk
mengenakan emas ?
Jawabannya adalah..
"Wanita tidak menderita masalah inikarena setiap bulan,
partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita
melalui menstruasi." itulah sebabnya islam mengharamkan
pria memakai emas dan membolehkan wanita memakai
perhiasan emas. Itulah alasan agama Islam melarang pria
memakai emas,ternyata hal ini telah diketahui Rasulullah
muhammad sallallahu alaihi wasallam 1400 tahun yang
lalu. Padahal beliau tidak pernah belajar ilmu fisika dan
tidak paham tentang fisika.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang kaum
laki-laki memakai cincin emas.
Al-Bukhari dan Muslim masing-masing dari Al-Bara' bin
Azib Radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki memakai
cincin emas di tangannya, maka beliau memintanya
supaya mencopot cincinnya, kemudian melemparkannya
ke tanah. (HR. Bukhori & Muslim)
Subhanallah...
Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda : “Barang
siapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia
memperoleh Pahala yang sama seperti yang melakukan
atau mengamalkan Kebaikan itu.” (HR. Muslim, Abu
Dawud dan At-Tirmidzi).
____________________________________

Senin, 09 Desember 2013

Download Sholawat Habib Syeikh

Silahkan download lagu-lagu Habib Syaikh Assegaf dengan catatan jangan dijadikan komrsial.

Jejak Rasulullah

Oleh : Muhammad Hakam Al Marwazi
Sebagian dari pengagungan atas Rasulullah saw adalah mengagungkan apapun dan siapapun yg berhubungan dan bernasab kepada Rasulullah saw, memulyakan tempat yg pernah dilewati dan disinggahi Rasulullah saw, yaitu sepanjang jalur hijrah dari Makkah ke Madinah beserta tempat peristirahatan beliau saw, dan memulyakan apapun yg pernah tersentuh oleh Rasulullah saw.

¤ Di riwayatkan dari Shofiyah binti Najdah, ia berkata : "Ayahku (Mahdzurah) membiarkan seikat rambut depannya memanjang, sehingga ketika duduk, ia harus membiarkannya terurai menyentuh tanah. Shofiyah bertanya : Kenapa engkau tidah memotongnya..?. Lalu ia menjawab : Bagaimana aku memotong rambut yang telah disentuh oleh Rasulullah saw".
(Dr. Kitab Nurul Mubin. KH Hasyim Asy'ari. Pendiri NU).

¤Suatu hari Gus Ma'shum bernapak tilas di Pendopo Tegalsari Ponorogo yg lantainya penuh dgn kotoran kelelawar. Tiba tiba beliau melepas gamparan (serandal kayu) nya demi menghormati tempat yg pernah dilalui KH Hasan Besari.
 

Download Sholawat Pilihan

Demi memenuhi permintaan teman-teman / bolo-bolo Mafia Sholawat akan kami share link download sholawat-sholawat pilihan.
Jika ada yang ingin lagu-lagu yang lain silahkan tinggalkan komentar.
Berikan komentar, atau minimal bersholawatlah di kolom komentar.
Allahumma Sholli 'ala Muhammad

Makna Sholawat

Shalawat bentuk jamak dari kata  shalat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.

Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.

Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).

Hukum Bershalawat

Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.

Kata Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul.

Al-Hâfizh Ibn Hajar Al-Asqalânî telah menjelaskan tentang madzhab-madzhab atau pendapat-pendapat ulama mengenai hukum bershalawat dalam kitabnya “Fath al-Bârî”, sebagaimana di bawah ini.

Para ulama yang kenamaan, mempunyai sepuluh macam madzhab (pendirian) dalam masalah bershalawat kepada Nabi Saw.:

Pertama, madzhab Ibnu Jarîr Al-Thabarî. Beliau berpendapat, bahwa bershalawat kepada Nabi, adalah suatu pekerjaan yang disukai saja.

Kedua, madzhab Ibnu Qashshar. Beliau berpen-dapat, bahwa bershalawat kepada Nabi suatu ibadat yang diwajibkan. Hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bershalawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban.

Ketiga, madzhab Abû Bakar Al-Râzî dan Ibnu Hazmin. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa bershalawat itu wajib dalam seumur hidup hanya sekali. Baik dilakukan dalam sembahyang, maupun di luarnya. Sama hukumnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Selain dari ucapan yang sekali itu hukumnya sunnat.

Keempat, madzhab Al-Imâm Al-Syâfi’i. Imam yang besar ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibacakan dalam tasyahhud yang akhir, yaitu antara tasyahhud dengan salam.

Kelima, madzhab Al-Imâm Asy-Sya’bî dan Ishâq. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib hukumnya dalam kedua tasyahud, awal dan akhir.

Keenam, madzhab Abû Ja’far Al-Baqîr. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibaca di dalam sembahyang. Cuma beliau tidak menentukan tempatnya. Jadi, boleh di dalam tasyahhud awal dan boleh pula di dalam tasyahhud akhir.

Ketujuh, madzhab Abû Bakar Ibnu Bakir. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib kita membacanya walaupun tidak ditentukan bilangannya.

Kedelapan, madzhab Al-Thahawî dan segolongan ulama Hanafiyah. Al-Thahawî berpendapat bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendengar orang menyebut nama Muhammad. Paham ini di ikuti oleh Al-Hulaimî dan oleh segolongan ulama Syâfi’iyyah.

Kesembilan, madzhab Al-Zamakhsyarî. Al-Zamakhsyarî berpendapat, bahwa shalawat itu dimustikan pada tiap-tiap majelis. Apabila kita duduk dalam suatu majelis, wajiblah atas kita membaca Shalawat kepada Nabi, satu kali.

Kesepuluh, madzhab yang dihikayatkan oleh Al-Zamkhsyarî dari sebagian ulama Madzhab ini berpendapat bahwa bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendoa.

Untuk mengetahui manakah paham yang harus dipegangi dalam soal ini, baiklah kita perhatikan apa yang telah diuraikan oleh Al-Imâm Ibn Al-Qayyim dalam kitabnya Jalâul Afhâm, katanya : “Telah bermufakat semua ulama Islam atas wajib bershalawat kepada Nabi, walaupun mereka berselisih tentang wajibnya di dalam sembahyang. Segolongan ulama tidak mewajibkan bershalawat di dalam sembahyang. Di antaranya ialah, Al-Thahawî, Al-Qâdhî al-’Iyâd dan Al-Khaththabî. Demikianlah pendapat para fuqaha selain dari Al-Syâfi’i.”
Dengan uraian yang panjang Al-Imâm Ibn Al-Qayyim membantah paham yang tidak mewajibkan shalawat kepada Nabi Saw. di dalam sembahyang dan menguatkan paham Al-Syâfi’i yang mewajibkannya.

Al-Imâm Ibn Al-Qayyim berkata: “Tidaklah jauh dari kebenaran apabila kita menetapkan bahwa shalawat kepada Nabi itu wajib juga dalam tasyahhud yang pertama. Cuma hendaklah shalawat dalam tasyahhud yang pertama, diringkaskan. Yakni dibaca yang pendek.
Maka apabila kita renungkan faham-faham yang telah tersebut itu, nyatalah bahwa bershalawat kepada Nabi itu disuruh, dituntut, istimewa dalam sembahyang dan ketika mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad Saw.

Berkata Al-Faqîh Ibn Hajar Al-Haitamî dalam Al-Zawâjir: “Tidak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. ketika orang menyebut namanya, adalah merupakan dosa besar yang keenampuluh.”
Berikan komentar, atau minimal bersholawatlah di kolom komentar.
Allahumma Sholli 'ala Muhammad

Sejarah Nahdlotul Ulama'


Kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya didirikanlah Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagi kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Sementara itu, keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana--setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain, sebagai jawabannya,  muncullah berbagai organisai pendidikan dan pembebasan.

Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bi'dah. Gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah di bawah pimpinan Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.

Sikapnya yang berbeda, kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta 1925, akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.

Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebsan bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.

Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya hingga saat ini di Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah serta peradaban yang sangat berharga.

Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.

Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU , yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

Rabu, 04 Desember 2013

Semut Ireng


Semut Ireng adalah group Hadroh Rebana asuhan Gus Ali Shodiqin pengasuh pondok pesantren Roudlotun Ni'mah dari Semarang Jawa Tengah. Semut Ireng sering diajak Gus Ali atau Mbah GONDRONG dalam pengajian menebar dakwah islam Rohmatal lil Alamin.

Jika ikhwan/akhwat ingin download lagu-lagu dari Semut Ireng, silahkan didownload di bawah ini :

Sabtu, 16 November 2013

Lirik Sholawat Ya Hanana

ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد

dzoharoddiinul muayyad
ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد   بِظُهُورِالنَّبِى اَحمَد

dzoharoddiinul muayyad    bidzhuhuurin nabi ahmad
يَا هَنَانَــــــــا بِمُحَمَّد  ذَلِكَ الفَضلُ مِنَ الله

ya hana na nabi muhammad   dzalikal fadhlu minallah
يَا هَنَانَا

ya hana na
خُصَّ بِالسَّبعِ المَثَانِى   وَحَوى لُطفَ المَعَأنِى

khusho bissab’il matsani   wa hawa luthfal ma’ani
مَالَهُ فِى الخَلقِ ثَانِى   وَعَلَيهِ اَنزَلَ الله

ma lahu fil kholqi tsani   wa a’laihi anzalallah
يَا هَنَانَا

ya hana na
مِن مَكَّةٍ لَمَّا ظَهَر    لِاَجلِهِ انشَقَ القَمَر

min makkatillamma dzohar    liajlihin syaqqal qomar
وَافتخَرَت الُ مُضَر   بِهِ عَلى كُلِّ الاَنَام

waf takhorot aalu mudhor     bihi ala kullil anam
يَاهَانَانَأ

ya hana na
اَطيَبُ النَّاسِ خَلقًا   وَاَجَلُّ النَّاسِ خُلُقُا

athyabunnasi kholqon   wa ajallunnasi khuluqon
ذِكرُهُ غَربًا وَشَرقًا   سَائِرٌ وَالحَمدُ لِله

dzikruhu ghorbaw wa syarqon    saa iruw walhamdu lillah
يَاهَنَانَا

ya hana na
صَلُّوا عَلى خَيرِ الاَنَام   المُصطَفَى بَدرِالتَّمَام

shollu a’la khoiril anami   al musthofa badrittamami
صَلُّوا عَلَيهِ وَسَلِّمُوا   يَشفَع لَنَأ يَومَ الزِّحَام

shollu a’laihi wasallimu  yasyfa’ lana yaumazzihami
يَا هَنَانَا

ya hana na

Lirik Padang Bulan

[Allohumma Sholli wa Sallim 'alaa sayyidinaa wa maulanaa Muhammadin] 2X
['Adada maa fii 'ilmillahi Sholatan daaimatan bidawaami mulkillaahi] 2X

[Padang bulan, padange koyo rino.
Rembulane sing ngawe-awe] 2X
Ngelengake, ojo turu sore.
[E... Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore] 2X

[Lamun wong tuwo, Lamun wong tuwo keliru mimpine
Ngalamat bakal, Ngalamat bakal getun mburine] 2X
Wong tuwo loro, kundur ing ngarso pengeran
[Anak putune, rame rame rebutan warisan] 2X

[Wong tuwa loro, ing njero kubur anyandang susah
Sebab mirsani, putera puterine ora ngibadah (dho pecah belah)] 2X
Kang den arep-arep, yoiku turune rahmat
[Jebul kang teka - Jebul kang teka, nambahi fitnah] 2X

[Iki dino, ojo lali lungo ngaji
Takon marang, Kyai Guru kang pinuji] 2X
Enggal siro, ora gampang kebujuk syetan
[Insya Alloh, kito menang lan kabegjan] 2X

[Jaman kepungkur, ono jaman jaman buntutan
Esuk-esuk, rame rame luru ramalan] 2X
Gambar kucing, dikira gambar macan
[Bengi diputer - bengi diputer, metu wong edan] 2X

[Kurang puas kurang puas, luru ramalan
Wong ora waras wong ora waras, dadi takonan] 2X
Kang ditakoni, ngguyu cekaka’an
[Jebul kang takon - jebul kang takon, wis ketularan] 2x

Lirik Syi'ir Tanpo Waton

 Astaghfirulloh...Robbal baroyaah....
Astaghfirulloh...Minal Khothoyah....
Robbi zithni..'ilmannafii'aa...
Wawaffiqni...'Amalaan sholikha....

Ya roshulalloh..salam mun'alaika...
Ya rofi'asyaaniwaddaarojii....
'Athfataiyajii rotal'alaami...
Ya Uuhailaljudiwalkaromi.....2X

Ngawiti ingsun...nglara syi'iran...
Kelawan muji pareng pengeran...
Kang paring rohmat lan kenikmatan...
Rino wengine....tanpo pitungan....2X

Duh bolo konco...prio wanito....
Ojo mung ngaji syare'at bloko....
Gur pinter dongeng nulis lan moco...
Tembe mburine...bakal sangsoro....2X

Akeh kang apal....Qur'an Hadist e...
Seneng Ngafirkeh marang liyane...
Kafir e dewe Ga' di gatekke...
Yen isih kotor...ati akale...2X

Gampang kabujuk...Nafsu angkoro...
Ing pepaese Gebyare ndunyo....
Iri lan meri sugi e tonggo...
Mulo atine...peteng lan Nisto...2X

Ayo sedulur...Jo nglale ake...
Wajib e ngaji sak pranatane...
Nggo ngandelake iman Tauhid e...
Baguse sangu...mulyo matine...2X

Kang aran sholeh...bagus atine...
Kerono mapan sari ilmune...
Laku torekot lan ma'rifate...
Ugo hakekot...manjing rasane...2X

Alqur'an kodhim...wahyu minulyo...
Tanpo tinulis iso diwoco...
Iku wejangan guru waskito...
Den tancep ake ing njero dodo...2X

Kumantel ati...lan pikiran...
Mrasuk ing badan kabeh njeroan...
Mukjizat rosul dadi pedoman...
Minongko dalan...manjing e iman...2X

Kelawan Alloh...Kang maha Suci...
Kuduh rangkulan rino lan wengi...
Di tirakati di riadhoi...
Dzikir lan suluk jo nganti lali...2X

Urip e ayem...rumongso aman...
Dununge roso tondo yen iman...
Sabar nerimo snajan paspasan..
Kabeh tinakdir saking pengeran...2X

Kelawan konco...dulur lan tonggo...
Kang podo rukun ojo daksio...
Iku sunnah e rosul kang mulyo...
Nabi muhammad...panutan kito...2X

Ayo nglakoni...sekabeane...
Alloh kang bakal ngangkat drajate...
Senajan ashor toto dhohire...
Ananging mulyo makom drajat e...2X

Lamun palastro...ing pungkasane...
Ora kesasar roh lan sukmane...
Den gadang Alloh syuargo manggone...
Utuh mayite...ugo ules...2X

Ya roshulalloh..salam mun'alaika...
Ya rofi'asyaaniwaddaarojii....
'Athfataiyajii rotal'alaami...
Ya Uuhailaljudiwalkaromi.....2X

Senin, 11 November 2013

Arti MAFIA Sholawat

Mafia Sholawat kepanjangan dari Manunggaling Ati lan Fikiran Ing dalem Sholawat.. 
Jama'ah Mafia Sholawat Ponorogo Pusat siap Sholawat sampai akhir hayat. 
Di bawah naungan guru besar Abah KH. ALI SHODIKIN / gus Ali / gus gondrong /  abah ndruwo pengasuh Pon-Pes Roudhotun Ni'mah Semarang.

Jumat, 08 November 2013